Saya adalah seorang Dosen disebuah Universitas yang ada di kota
Surabaya. Pengalaman saya menggunakan Minyak Misik Hitam akan saya share kepada
khalayak untuk mengetahui seberapa besar manfaat yang dihasilkan. Saya punya
pengalaman mengajar yang membuat image saya dimata mahasiswa menjadi turun.
Karena kejadian tersebut saya menjadi kurang berwibawa dimata mahasiswa. Sejak
kejadian tersebut, banyak yang memandang saya sebeah mata, bahkan ada yang
sengaja bolos pada waktu mata kuliah yang saya ajarkan.
Oke, tidak masalah. Setelah beberapa hari saya memperbaiki
kesalahan mengajar yang membuat image saya sempat turun, akhirnya saya menemui
sebuah titik terang dimana saya menjadi Dosen yang sedikit demi sedikit
dipercaya lagi oleh para mahasiswa. Ini menjadi pertanda yang baik untuk
mengembalikan, bahkan untuk membalik secara drastis image saya. Namun saya
ingat perkataan orang tua saya “Upayakan dan berusaha yang terbaik untuk
aktifitas lahir, dan maksimalkan dengan usaha bathin”. Itulah yang menjadi
pegangan saya selama ini.
Dalam hal ini, usaha bathin yang terbaik adalah berdo’a kepada
Tuhan Pencipta. Namun saya sadar bahwa ada sebuah hal ghaib yang mampu dan yang
mengemban tugas dari Tuhan untuk membantu manusia. Untuk itulah saya
menggunakan sarana Minya Misik Hitam sebagai media sarana bathin dalam
mengembalikan pandangan masyarakat, terutama mahasiswa saya. Meskipun saya
Dosen, namun saya sebagai orang yang lahir ditanah jawa tidak dapat saya
pungkiri kalau dunia mistik itu ada dan saling bersentuhan dengan kita.
Dan saya pun masih menggunakan sarana bathin, yaitu Minyak Misik
Hitam yang saya mahar dari sebuah website di www.amalanpesugihan.blogspot.com
milik Pak Nanang. Setelah tak berapa lama saya menggunakan Minyak Misik
Hitam yang saya campur dengan parfum tubuh, reaksinya sangat cepat saya rasakan
sebagai sarana mendongkrak kewibawaan. Hasil yang saya dapatkan sangaat
memuaskan. Dan yang terpenting adalah sekarang saya mejadi Dosen yang sangat
dikagumi banyak mahasiswa. Terima kasih Minyak Misik Hitam sebagai sarana yang
membawa perubahan positif dalam hidup saya.
( Heru Santoso, 34 tahun, Ambarawa
)